Kisah Cheng dan Ching

Suatu hari, sebut saja namanya Cheng menelusuri jalanan di dekat rumahnya. Ia bersama adiknya yang bernama Ching. Perhatian kedua anak itu sontak tertuju pada pedagang permen gula-gula di tepi jalan didekatnya.

Sayangnya, Cheng tidak punya uang sepeserpun untuk membelinya.

Cheng terus menikmati pemandangan di depannya. Ia berjanji dalam hati, akan membeli permen itu untuk dirinya sendiri dan adiknya.


Ching adiknya, yang ada didekatnya juga ikut mengamati permen itu. Ching terlihat sangat ingin membeli permen itu. Ia juga hanya terdiam, karena tahu bahwa mereka berdua tidak sanggup membeli permen itu. Dalam hati mereka mereka berbisik, "Nanti kalau aku udah besar dan kaya, aku akan membelikan permen sahabat-sahabatku.


















Tiba-tiba datang mobil merci baru melintas, mobil itupun berhenti. Terlihat anak gendut dari orang kaya itu turun bersama orangtuanya menghampiri pedagang itu. Merekapun membeli permen itu.








Tak lama kemudian, orang kaya bersama anaknya itu ke dalam mobil dan berlalu.
Cheng dan Ching tetap terdiam terpaku.

Meski aku tak sanggup membelinya, tapi aku bisa memandang permen itu lebih lama.


















Apa yang ada di hati anda? Itulah panggilan nurani yang ada dalam anda. Panggilan itulah panggilan kasih sayang dari Allah Yang Maha Penyayang. Panggilan itu tidak dimiliki orang kaya yang naik merci tadi.