Bukan Terbaik tetapi Yang Terbaik
- Setiap pasangan kita suami/isteri memang bukan yang terbaik. Tetapi merupakan sosok yang terbaik yang telah dihadirkan untuk menjadi pasangan kita.
- Setiap insan pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dari pasangan kita harus kita tutupi dengan kelebihan kita, karena bagaimanapun juga tanpa kita sadari kekurangan kita akan ditutupi oleh kelebihan-kelebihan yang ada pada pasangan kita.
- Keluarga merupakan ladang ibadah, untuk melaksanakan berbagai amal perbuatan, mendidik kesabaran, membentuk anak keturunan yang sholeh sholehah.
- Keluarga bukan sebagai alat pemenuh semua kegiatan, sehingga jangan mengharapkan semua pelayanan terpenuhi dalam keluarga, tetapi lebih pada sebagai pelayan bagi anggota keluarga lainnya, untuk memberikan yang terbaik untuk anggota keluarga lainnya.
Untuk yang 'bojo galak';
Seorang istri yang meninggikan suaranya dihadapan suaminya merupakan gambaran adab yang buruk dan tidak adanya keharmonisan, dan yang demikian dilarang.
Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya, “Bagaimana hukumnya seorang istri yang meninggikan suaranya dihadapan suaminya dalam urusan-urusan rumah tangga?”
Beliau Rahimahullah Ta’ala menjawab, “Kami katakan bagi istri yang semacam ini bahwa meninggikan dan mengeraskan suara di hadapan suami merupakan cerminan adab yang buruk.
Karena seorang suami adalah pemimpin baginya dan yang menaunginya, maka sudah sepantasnya dia memuliakan suaminya yang ketika berbicara kepadanya harus dengan adab dan sopan santun. Karena sesungguhnya yang demikian sangat lebih dipentingkan agar hubungan keduanya tetap abadi dan senantiasa dihiasai dengan kasih sayang antara keduanya.
Demikian pula dengan suami maka dia juga harus mempergauli istrinya secara baik, yaitu saling timbal-balik dalam memberikan kebaikan, Allah Ta’ala berfirman :
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيراً (سورة النساء: 19)
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئاً وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْراً كَثِيراً (سورة النساء: 19)
“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak ”. (QS An Nisaa: 19)
Maka nasihatku untuk istri yang semacam ini hendaklah dia bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla terhadap diri dan suaminya, dan hedaklah dia tidak meninggikan suaranya di depan suaminya, terlebih lagi jika suaminya berbicara kepadanya dengan suara yang lembut dan tenang”.