Hoax dalam Quran dan Hadits

Hoax dalam bahasa al-Qur’an, asal katanya “afaka-ya’fiku – afkan” yang brarti bohong  atau berita bohong. Yaitu informasi yang tidak  benar yang bisa menjadi fitnah atau menjatuhkan nama baik seseorang  Berita itu biasanya berkembang menjadi isu.

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi  di jalan Allah, maka tabayyunlan”.(QS. An-Nisa/4:94) Tabayyun artinya “mencari tahu kebenaran fakta”

Hoax yang Diperbolehkan

Hadis riwayat Muslim dari Ummu Kultsum. Ummu Kultsum berkata, "Aku tidak pernah mendengar Beliau SAW memberi keringanan tentang suatu pembicaraan orang-orang dusta kecuali dalam tiga hal, yakni peperangan, memperbaiki hubungan antarsesama, serta pembicaraan seorang suami kepada istrinya dan seorang istri kepada suaminya.

Hoax dalam Sejarah Manusia

Hoax Syetan Buah Khuldi kepada Adam a.s.

Syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)”. Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”, maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya… (QS. al-A’raf: 20 – 22)

Hoax dalam Aqidah

Ketuhanan Firaun

Fir’aun ini juga mengaku sebagai Tuhan. Namun seperti apakah klaim ketuhanan Fir’aun ? Perkataan Fir’aun ini di abadikan dalam surat An Nazi’at ayat 24, Akulah Tuhanmu Yang Maha Tinggi.

Musa berkata, (“Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata”, Al Isra ayat 102).

Hoax Siti Maryam

56 Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

Sepanjang sejarah, Islam telah memiliki banyak tauladan wanita yang tidak diragukan lagi kesucian dan rupawannya. Salah satu di antaranya Siti Maryam. Maryam sapaannya terlahir dari seorang ibu bernama Hannah binti Faqudz (saudara ipar Nabi Zakaria) dan ayahnya bernama Imran seorang tokoh dari Ulama Bani Israel.

Pada suatu hari, Maryam terkejut saat tengah bertasbih. Dia melihat seorang pria berdiri di hadapannya. Ini pertama kali Maryam berada di hadapan pria lain selain Nabi Zakaria. Pria itu ternyata Malaikat Jibril.

Pada suatu hari ketika Maryam sudah dewasa, ia ketakutan. Ketika sedang tekun bertasbih di dalam mihrab, seorang lelaki tiba-tiba sudah berdiri  di depannya. Masalahnya, seumur-umur ia belum pernah berkenalan dengan lelaki, kecuali dengan Nabi Zakaria. Padahal ketika itu Nabi Zakaria sudah tiada. Lelaki tersebut ternyata Malaikat Jibril. (QS 16: 17).

“Hai Maryam, sesungguhnya Allah akan memberimu seorang anak lelaki, namanya Isa Almasih,” kata Jibril. “Dia seorang putra yang suci.” (QS 16: 19).

“Bagaimana bisa saya punya anak,” bertanya Maryam kepada Jibril. “Tiada lelaki yang menyentuh diriku dan aku bukan pelacur.” (QS 16: 20).

“Tuhanmu telah berfirman,” kata Jibril. “Itu gampang saja bagi-Ku, kami hendak menjadikannya sebagai tanda bagi manusia dan suatu rahmat dari kami, dan itu adalah keputusan yang sudah ditetapkan.” (QS 16: 21).

Allah kemudian berfirman dengan perantaraan Jibril, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya "Jadilah", lalu jadilah dia,". (QS Ali Imran, 42-47).

Setelah kedatangan Malaikat Jibril, Maryam kemudian hamil. Saat kehamilam Maryam semakin membesar, orang pertama yang mengetahui adalah Yusuf bin Ya'kub an-Najjar, seorang ahli ibadah bani israil. Yusuf sempat terkejut karena dia mengetahui bahwa Maryam merupakan gadis yang taat ibadah dan sangat menjaga kesuciannya.

Sekuat apa pun menyembunyikan kehamilan dari masyarakat tetap akan diketahui. Maryam mendapat tuduhan atas kehamilan tanpa suami. Saat melahirkan putranya Isa Almasih, berbagai tuduhan zina datang silih berganti.

Wahai Maryam, kamu ini sungguh telah melakukan perbuatan yang keji, punya anak tanpa suami, padahal keluargamu terhormat dan saleh. Darimana kamu mendapat sifat buruk ini? Kata mereka dengan nada berang (QS 16: 27-28).

Maryam tak ingin menjawab tudingan tersebut. Dia pun mengisyaratkan agar orang-orang yang menudingnya berzina langsung bertanya kepada Isa Almasih yang saat itu digendongnya.

"Bagaimana mungkin kami berbicara dengan seorang anak bayi yang baru di lahirkan."

Atas izin Allah, Isa Almasih tiba-tiba berbicara sebagaimana yang tercantum dalam firman Allah.

"Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dia memberiku Al-kitab (Injil) dan dia menjadikan aku seorang Nabi, dan dia menjadikan aku seorang yang di berkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku di lahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali,". (QS Maryam: 30-33)

Kabar tentang bayi Maryam yang dapat bicara segera menyebar kemana-mana dengan cepatnya. Prasangka buruk kepada Maryam kemdian berubah menjadi hormat. Ada yang langsung percaya bahwa bayi Nabi itulah yang mereka tunggu, meski ada yang tetap menolak kenabian Isa karena menganggap anak haram, dan sebagainya.


Hoax Penyaliban Nabi Isa as

56 Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina),

57. Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Hoax Menimpa Keluarga Nabi Muhammad saw

Penyebaran hoax yang kemudian berkembang  jadi isu atau bahkan fitnah, itu pernah menimpa keluarga Nabi di zamannya.  Adalah Siti Aisyah, isteri Nabi sendiri yang dilanda gosib. (Lihat: Dep. Agama, Al Qur”an dan Tafsirnya, Jld 6, 2006, hal. 574). Beliau diisukan “ada main” dengan seorang sahabat. Penyebar hoax itu adalah Abdullah bin Ubay bin Sulul, orang yang  sejak awal memang berkeinginan membuat kekacauan dan  kekeruhan umat Umat Islam.

Prahara yang berasal dari  HOAX itu yang menjadi ASBABUN NUZUL  ayat 11 s.d. 15 QS an Nur /24.
Allah SWT berfirman:


لَوْلَاۤ  اِذْ سَمِعْتُمُوْهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بِاَنْفُسِهِمْ خَيْرًا ۙ  وَّقَالُوْا  هٰذَاۤ اِفْكٌ مُّبِيْنٌ

“Mengapa orang-orang mukmin dan mukminat tidak berbaik sangka terhadap diri mereka sendiri, ketika kamu mendengar berita bohong itu dan berkata, “Ini adalah (suatu berita) bohong yang nyata.”” (QS. An-Nur/24: 12).

Hoax Menimpa Nabi Yusuf a.s.

Yusuf a.s. kecil

Nabi Ya’qub bertanya : “Mengapa kalian menangis? Apakah terjadi sesuatu pada kambing?Mereka berkata sambil meningkatkan tangisnya, seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :

“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis”

“Mereka berkata : “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar” (Qs 12 : 17 – 18)

Nabi ya’qub mengetahui bahwa anak-anaknya berbohong, ia mengungkapkan hal itu dalam perkatannya yang tersebut dalam Al Qur an :

“Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Ya’qub berkata “sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesbaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan” (Qs 12 ; 18)


Yusuf di Istana


Kemudian Zulaikha  berkata, “Wahai  suamiku, apakah balasan bagi orang yang menggoda  istrimu?” Nabi Yusuf menjelaskan, “Dia yang menggodaku. Aku mengelak dan dia mengejarku dan menarikku hingga bajuku robek.”




Kemudian, pembesar itu memanggil seorang saksi. Saksi itu mengatakan, “Jika baju Yusuf  robek di bagian depan, Zulaikha berkata benar dan Yusuf berdusta. Jika baju Yusuf robek  dibagian belakang, Zulaikha berdusta dan Yusuf berkata benar.”




Setelah melihat pakaian Nabi Yusuf, terbukti Nabi Yusuf berkata benar. Suami Zulaikha pun meminta maaf kepada Nabi Yusuf. Hal ini dikisahkan  dalam Al-Quran Surat Yusuf ayat 23-24. “Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan  dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah kesini. “Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah sungguh tuanku  telah memperlakukan aku dengan baik.”


Sesungguhnya  orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf. Dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah  agar kami  memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba  Kami yang terpilih (Surat Yusuf ayat 23-24).




Ayat ini tidaklah menunjukkan bahwa Nabi Yusuf as, punya keinginan yang buruk terhadap  wanita itu (Zulaikha) akan tetapi godaan itu demikian besarnya sehingga andaikata dia tidak dikuatkan dengan keimanan kepada Allah swt, tentu dia jatuh ke dalam kemaksiatan.


Hoax Era Kini

Tradisi Bohong di April MOB

Setiap penanda dalam kalender merujuk 1 April, ada kebiasaan yang dilakukan orang-orang yang dikenal dengan April Mop. April Mop sendiri secara sederhana adalah menyengaja melakukan kebohongan dengan tujuan lelucon.

Syekh Qaradhawi menukil pendapatnya berdasarkan hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tentang larangan berdusta meski niatnya membuat orang tertawa. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Neraka Wail bagi orang yang mengucapkan perkataan untuk membuat orang lain tertawa dengan berkata dusta dan celakalah dia." (HR Tirmidzi, Abu  Daud, dan Nasai). Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menegaskan, "Tidaklah seorang beriman dengan sempurna sehingga dia meninggalkan berdusta dalam bergurau." (HR Ahmad dan Thabrani).

Hoax di Media Sosial

Alasan terakhir adalah rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Berdasarkan riset oleh World’s Most Literate Nation pada tahun 2016, Indonesia menduduki peringkat ke 61 dari 62 negara yang diteliti terkait literasi. Akibatnya, kebanyakan masyarakat Indonesia menelan mentah-mentah informasi yang diterima tanpa ingin melakukan pengecekan ulang atau menyelaraskan dengan buku atau informasi yang telah ia baca sebelumnya.

Selain itu, penggunaan kalimat “sekedar share dari grup sebelah” sebagai pembuka dari kebanyakan pesan hoax menjadikan penerimanya tidak memiliki beban ketika membagikan ke grup yang lainnya, sebab apabila terjadi kesalahan informasi ia tidak perlu bertanggung jawab karena yang ia lakukan hanyalah “sekedar share dari grup sebelah”.

Penyebab lain adalah sikap ingin terlihat paling up to date,  beberapa orang merasa akan lebih dihargai dan hebat ketika dirinya menjadi yang pertama dalam penyebaran berita yang berakibat pada mengesampingkan kebenaran dari konten yang disajikan, “benar atau tidak urusan nanti yang terpenting saya sudah menjadi yang pertama dalam penyebaran”.

Sumber: damaruta.com